Beranda » Kandungan Oksigen Terdeteksi di Ruang Angkasa

Kandungan Oksigen Terdeteksi di Ruang Angkasa

alt



Salah satu penjelajahan astronomi terpanjang menyimpulkan bahwa para astronom telah menemukan adanya kandungan molekul oksigen pada ruang angkasa.






Sementara atom-atom tunggal yang telah ditemukan berdiri sendiri atau yang bersenyawa dalam molekul-molekul lain, dari molekul oksigen yang kita hirup—belum pernah terlihat.



Teleskop ruang angkasa Herschel telah mendeteksi adanya sejumlah molekul dalam satu wilayah pembentukan bintang pada konstelasi Orion.



Temuan ini akan diterbitkan dalam jurnal Astrophysical.




Oksigen adalah unsur yang paling melimpah ketiga dalam kosmos, setelah hidrogen dan helium. Berbentuk molekuler dengan dua atom yang tergabung dalam satu senyawa rangkap, hal inilah yang menopang adanya kehidupan di Bumi—namun wujudnya tidak pernah terlihat secara definitif pada ruang angkasa.



Satu upaya dari teleskop Swedish Odin pada 2007, yang diterbitkan pada jurnal Astronomy and Astrophysics, mengkalim adanya temuan oksigen di wilayah pembentukan bintang, namun temuan tersebut tidak dapat dikukuhkan secara independen.



Salah satu lokasi yang paling memungkinkan atas lenyapnya oksigen adalah terkunci di dalam butiran debu dan menyatu dengan air es.



Tim memilih wilayah pembentukan bintang pada konstelasi Orion, dengan keyakinan bahwa oksigen kemungkinan akan lepas dari air es dan debu dalam suhu lebih hangat, lebih-lebih pada ruang angkasa.




Instrumen pada teleskop Herschel, cukup sensitif terhadap sinar infra-merah, tanda-tanda terlepasnya molekul oksigen sulit dipahami.



“Hal ini menjelaskan di mana sebagian besar oksigen kemungkinan tersembunyi,” ujar Paul Goldsmith, ketua peneliti pada Proyek Oksigen Hersche.


“Namun kami tidak menemukannya dalam jumlah besar, dan masih belum dapat dipahami apa keistimewaan wilayah yang kita temukan tersebut. Alam semesta masih menyimpan berbagai misteri